MENGENAL IHYA ‘ULUUMIDDIIN LEBIH JAUH



Oleh : Ust. Abbasun Supriyadi
(Dewan Asatidz PP. Al-Luqmaniyyah)


      Sebagai seorang ulama yang memiliki kemampuan ilmiah yang luar biasa Imam Al-Gazālī telah mendapatkan banyak perhatian dari para ilmuwan terutama terhadap karya-karya yang telah dihasilkannya. Salah satu karya monumental yang merupakan masterpiece dari karya-karya Imam Al-Gazālī adalah kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn. Para ahli sejarah telah menuturkan bahwasannya Imam Al-Gazālī telah mulai mengarang kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn ketika beliau menetap di Baghdad, setelah sekian lama beliau melakukan perjalanan ke Negeri Syam, yaitu pada masa setelah pengasingan dirinya dari kehidupan dunia, menjalani kehidupan zuhd serta “memutuskan” ketergantungan dirinya terhadap orang lain. 

      Para ulama juga telah menuturkan bahwasannya Imam Al-Gazālī telah mulai mengarang kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn ketika beliau sedang berada di majlis nasehat. Ibnu Najar telah meriwayatkan bahwasannya Imam Al-Gazālī tidak pernah memiliki seorang guru dan tidak pernah pula mencari sesuatu hal yang berkaitan dengan hadis ketika mengarang kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn. Perkataan Ibnu Najar ini dapat memberikan pemahaman bahwa apa yang dilakukan oleh Imam Al-Gazālī ketika beliau mengarang kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn di Negara Baghdad merupakan suatu ilhām atau buah dari ke-ma’rifat-an yang telah dianugerahkan oleh Allah ketika beliau menjalani proses ibadah dan tasawwuf. 

   Pernyataan Ibnu Najar ini dibantah oleh Badawī Thabānah, beliau mengatakan bahwasannya apa yang terdapat di dalam kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn itu bukanlah sesuatu hal yang didapatkan oleh Imam Al-Gazālī melalui ilhām ataupun isyarat yang diperoleh saat beliau menyendiri, karena pendapat ini hanya merupakan kelemahan akal yang timbul dari orang-orang yang awam. Lebih lanjut Badawī Tabānah mengatakan bahwa tidaklah mungkin apa yang terdapat di dalam kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn berikut hadis-hadis di dalamnya merupakan suatu riwayat Imam Al-Gazālī yang tanpa melalui petunjuk dari seorang guru ataupun kitab tertentu. Akan tetapi, hadis-hadis tersebut merupakan hadis-hadis yang ada riwayatnya yang telah diketahui dan telah di-takhrīj oleh berbagai ulama ahli hadis dengan menggunakan sanad  dan periwayatannya. 

Imam Al-Gazālī dalam mengarang kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn dilatar belakangi oleh keresahan dirinya ketika melihat banyaknya ketimpangan dan kerusakan yang terjadi. Dimana, manusia pada saat itu banyak yang dibutakan oleh keadaan untuk melihat hakikat kebenaran yang sesungguhnya. Kebatilan dan kebodohan telah  merajalela sehingga banyak di antara mereka yang telah dikuasai oleh bujuk rayu Syaitan dan tergoda oleh orang-orang yang melampaui batas. Mereka melihat kebaikan sebagai kemungkaran dan melihat kemungkaran sebagai kebaikan, sehingga ilmu agama dan petunjuk di segala penjuru dunia menjadi lenyap.  

Fenomena tersebut telah menggerakkan hati Imam Al-Gazālī untuk menulis sebuah kitab yang dapat dijadikan sebagai solusi atas segala ketimpangan yang terjadi pada saat itu. Beliau mengatakan bahwa mengarang kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn adalah sesuatu yang penting dan merupakan salah satu bentuk usaha untuk menghidupkan ilmu-ilmu agama Islam serta untuk menguraikan jalan para ulama terdahulu dan menjelaskan tujuan ilmu-ilmu yang bermanfaat di sisi para Nabi dan ulama salaf yang Sālih.

Imam Al-Gazālī telah membagi kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn menjadi empat bagian. Masing-masing bagian merupakan seperempat (Rubu’) dari isi kitab. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut : 

1. Rubu’ al-‘Ibādah, berisi pembahasan tentang ilmu, dasar-dasar akidah, rahasia thahārah (bersuci), shalat, zakat, puasa dan haji, adab membaca Al-Qur’an, żikir-żikir, do’a-do’a dan wiridan-wiridan berikut waktu-waktunya. Pada bagian ini Imam Al-Gazālī menjelaskan tentang rahasia adab beribadah, sunnah-sunnah ibadah serta makna-makna ibadah, yang semuanya sangat dibutuhkan oleh orang yang berilmu dan beramal. Bahkan, tidak ada seorangpun dari ulama akhirat yang tidak mempelajari bagian ini. 

2. Rubu’ al-’Ādāt (kebiasaan), berisi pembahasan tentang adab makan, adab nikah, hukum kasb (mencari nafkah), halal-haram, etika bersahabat dan bergaul dengan golongan lain, ‘uzlah (pengasingan diri), adab bepergian, tentang pendengaran dan perasaan, amar ma’rūf, nahi munkar, adab kehidupan dan akhlak kenabian.

3. Rubu’ al-Muhlikāt (perkara-perkara yang merusak), berisi pembahasan tentang keajaiban-keajaiban hati, Riyādlah an-Nafs (olah jiwa), bahaya syahwat perut dan farji, bahaya lisan, bahaya marah, dendam dan dengki, tercelanya dunia, tercelanya harta dan kikir, tercelanya pangkat dan riya, tercelanya sombong, ‘ujub dan tercelanya tertipu.  

4. Rubu’ al-Munjiyāt (perkara-perkara yang menyelamatkan), berisi pembahasan tentang manusia yang terpuji dan perilaku yang disenangi dari orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan orang-orang yang senantiasa berkata benar. Perkara-perkara yang bisa menyelamatkan tersebut adalah taubat, sabar, syukur, takut dan harapan, kefakiran dan zuhd, tauhid dan tawakkal, mahabbah, rindu, terhibur dan ridlā, niat, jujur dan ikhlas, murāqabah dan muhāsabah, tafakkur dan mengingat mati.  

Kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn merupakan kitab yang sangat besar manfaat dan keutamaannya. Kitab ini banyak mendapatkan pujian dari berbagai ulama. Syaikh 'Abdul Qādir dalam kitab Ta’rīf al-Ihyā’ bi Fadlāil al-Ihyā’, menyebutkan beberapa ulama yang telah memuji kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn, di antaranya adalah :

1) Al-Hāfiz al-Imām al-Faqīh Abū al-Fadl al-‘Irāqī mengatakan bahwa kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn merupakan kitab terbesar dari kitab-kitab Islam lainnya yang membahas tentang persoalan halal-haram, di dalamnya dikumpulkan hukum-hukum yang jelas serta diungkapkan tentang rahasia-rahasia yang samar. Disamping itu, pembahasan dalam kitab ini tidak hanya terbatas pada beberapa bagian dari persoalan saja dan pembahasannya tidak terlalu melebar hingga tidak dapat kembali ke persoalan awal, akan tetapi di dalam kitab ini telah bercampur adanya ilmu zāhir dan ilmu batin. 

2) Abdul Gāfir al-Fārisī mengatakan bahwa kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn merupakan karangan yang masyhur dan tidak ada kitab lain yang mengunggulinya.

3) An-Nawāwī mengatakan bahwa hampir saja kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn “menyerupai” Al-Qur’an.

4) Syaikh Abū  Muhammad al-Kāzirūni mengatakan bahwa seandainya semua ilmu di muka bumi ini dihapus maka niscaya ilmu tersebut akan keluar dari kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn.

Kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan kitab-kitab yang lainnya. Di antara keistimewaan tersebut adalah:
a) Mampu menguraikan segala permasalahan yang terlalu sulit. 
b) Mampu menyusun segala hal yang telah tercerai berai dan meruntutkannya kembali.
c) Mampu meringkas segala pembahasan yang terlalu panjang.
d) Membuang suatu pembahasan yang diulang-ulang.
e) Mampu menyatakan secara jelas permasalahan yang tersembunyi dan sulit untuk dipahami.

Lebih lanjut Badawī Thabānah mengatakan bahwa kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn merupakan kitab yang menggabungkan tiga ‘Aqliyyah (pemikiran), yaitu : 

1. Al-‘Aqliyyah asy-Syar’iyyah (Pemikiran Syarī’ah), hal ini bisa diketahui dari segala hal yang telah diutarakan oleh Imam Al-Gazālī berkaitan dengan pembahasan hukum fiqh dan Ushūl al-Fiqh, dalil Al-Qur’an dan hadis yang dijadikan rujukan utama dalam kitabnya serta perkataan para Shahābah, Tābi’īn dan para Imam Mażhab serta para ulama fiqh. 

2. Al-‘Aqliyyah al-Falsafiyyah (Pemikiran Filsafat), maksudnya adalah kesadaran serta kemampuan akal untuk merenungkan dan memahami alam dengan segala fenomena dan bukti yang nyata serta kemampuan untuk membahas segala permasalahan secara mendetail dan mampu mengetahui segala rahasia kehidupan. 

3. Al-‘Aqliyyah ash-Shūfiyyah (Pemikiran Sufi), hal ini bisa diketahui dari pernyataan Imam Al-Gazālī yang mengatakan bahwa kebahagiaan akhirat hanya bisa diwujudkan dengan jalan taqwa dan menjaga diri dari segala hawa nafsu. Di mana, semua itu bersumber pada kemampuan seseorang untuk menghindarkan diri dari ketergantungan terhadap kehidupan dunia dengan menjauhi kehidupan yang penuh tipu daya (dunia) dan menuju kepada kehidupan yang penuh keabadian (akhirat) serta menghadapkan segala keinginan dirinya hanya kepada Allah.

Kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn telah dirangkum oleh banyak ulama. Ulama yang pertama kali merangkum kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn adalah saudara laki-laki Imam Al-Gazālī yaitu Abū Al-Futūh Ahmad bin Muhammad Al-Gazālī yang meninggal di Qazwain pada tahun 520 H. Rangkuman kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn ini diberi nama Lubāb al-Ihyā`. Kemudian diteruskan oleh Ahmad bin Mūsā al-Musilī yang meninggal pada tahun 622 H kemudian Muhammad bin Sa`īd al-Yamanī, kemudian Yahyā bin Abū al-Khair al-Yamanī, dan Muhammad bin ‘Umar bin ‘Uśmān al-Bulkhī, dia menamakan kitabnya dengan nama `Ain al-Ilmi, kemudian 'Abdul Wahhāb bin ‘Alī al-Khatīb al-Marāgī. Beliau menamakan kitabnya dengan nama Lubāb al-Ihyā’ yang dikarang di Bait al-Maqdis. Ulama berikutnya adalah Asy-Syams Muhammad bin ‘Alī bin Ja’far bin al-‘Ajlūni (W.820 H). Imam al-Hāfiz as-Sakhawī mengatakan bahwa rangkuman kitab Ihyā’ ‘Ulūm Ad-Dīn karya Asy-Syams Muhammad ini merupakan rangkuman yang terbaik.

COMMENTS

Nama

Ala Islam,2,Bahtsul Masail,6,Bilik Kitab Kuning,2,cerpen,15,figur ulama,7,Humor Santri,4,Ipin dan Iman,3,kesehatan,2,LQ Zone,13,Nasihat,6,opini,14,profil santri,3,Puisi,10,Redaksi,2,tajuk utama,20,teknologi,5,Wawancara,1,
ltr
item
IQRO' ONLINE | PPLQ Media Partner: MENGENAL IHYA ‘ULUUMIDDIIN LEBIH JAUH
MENGENAL IHYA ‘ULUUMIDDIIN LEBIH JAUH
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHQoHUXDPIHRkKxUh5nMEM-EtlRYls_vf-Rgic6FShYJDmf3YvuX2PTu4Cy-qDZHNJZfFeQ9BWePg8JjReyf7rjDRnnJi1OiZ6bL5AFfjqfpAFTf-VGMXNtpLdm_3s4rJhiT_6CD8NFr4/s1600/ihya-ulumuddin.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHQoHUXDPIHRkKxUh5nMEM-EtlRYls_vf-Rgic6FShYJDmf3YvuX2PTu4Cy-qDZHNJZfFeQ9BWePg8JjReyf7rjDRnnJi1OiZ6bL5AFfjqfpAFTf-VGMXNtpLdm_3s4rJhiT_6CD8NFr4/s72-c/ihya-ulumuddin.jpg
IQRO' ONLINE | PPLQ Media Partner
https://iqro-online.blogspot.com/2018/04/mengenal-ihya-uluumiddiin-lebih-jauh.html
https://iqro-online.blogspot.com/
http://iqro-online.blogspot.com/
http://iqro-online.blogspot.com/2018/04/mengenal-ihya-uluumiddiin-lebih-jauh.html
true
5050469009596547954
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy