By : NN
Entah kenapa malam ini
terasa berbeda dengan malam-malam yang lalu, ada rasa yang begitu menggairahkan
hati ini, tak tahu apa, tapi semenjak kemarin sore di warung kopi otak ini
seperti kehilangan logikanya. Takbisa lagi membedakan malam dan siang, tak bisa
lagi membedakan mana depan dan mana belakang, semenjak itu pula semua indra ini
seperti sudah tak berfungsi lagi. Mata yang biasanya bisa melihat dengan jelas
warna-warna dunia sekarang hanya bisa melihat warna mu, dimana-mana hanya
warnamu saja yang terlihat. tangan ini yang biasanya bisa membedakan mana yang
kasar dan yang lembut sekarang hanya merasa lembutnya jabatan tanganmu.
Cahaya bulan malan ini menghantarkan
ku kembali pada kejadian selasa sore itu, ketika aku sedang duduk sendirian
dipojok sebuah warung kopi. tiba-tiba mata ini seperti ada yang menarik
perhatiannya dari depan notebook kearah sebuah sosok yang berdiri di ambang
pintu. Seketika tubuh ini seperti tak berfungsi normal. Seperti mempunyai
kehendak sendiri, mata ini tak menggubris perintah otak untuk berhenti melihat
sosok tersebut. Lama ,,,,sampai akhirnya mata ini kembali melihat notebook
“goblog....apa yang baru saja aku
lakukan” batin ku
Masih dengan rasa bingung tentang
yang baru saja aku lakukan, telinga ini
di kagetkan dengan suara seorang perempuan.
“hei....!!!”
Sepontan aku langsung mendongakkan
kepala menuju asal suara tersebut. Belum sembuh dari kebingungan yang terjadi
aku dikagetkan lagi dengan sesosok perempuan yang sudah ada di depan ku.
“apa kita saling kenal..?” kata perempuan
tersebut
“sepertinya kamu tadi memandang
terus ke arah ku...”
“e...mmmm....” hanya gumaman yang
keluar dari mulut ku.
Mulut ini seperti kehilangan
kodratnya, menjadi kaku dan kelu.
Setelah sekian lama aku hanya
mengguman akhirnya perempuan itu pergi, mungkin karena jengkel dengan sikapku
yang hanya berguman tanpa mengeluarkan satu katapun. Sejenak mungkin aku merasa
lega dia telah pergi, namun ada sesuatu yang mengganjal hati ini, perasaan yang
mungkin tidak bisa aku jelaskan.
Detik-detik berlalu mejadi menit,
menit berganti menjadi jam, aku melirik pada jam tangan yang aku pakai di
tangan kiri sudah menunjukan pukul 09:30 malam. Akupun beranjak pergi menuju
parkiran. Dengan langkah yang berat aku berjalan ke tempat kendaraanku berada,
bangku demi bangku yang depenuhi oleh para merpati yang sedang dibuai asmara,
gelaktawa dari gerombolan para pujangga yang mungkin disitu tersesat juga
merpati-merpati yang hanya saling melirik takut-takut. Aku lewati satu demi
satu mereka semua sambil memikirkan kejadian barusan.
“aneh...?, apa yang terjadi dengan
ku”pikirku.
mulut yang biasanya lancar berbicara tiba-tiba seperti kehilangan
suaranya, logika ini tak bisa lagi menjabarkan apa yang terjadi. Belum selesai berbagai macam pikiran yang aku coba
pecahkan dengan logika, mata ini kembali lagi melihat perempuan itu sedang
berbincang dengan seorang tukang parkir, persis di samping mobil berwarna biru
tua. Dalam sekejap seperti ada tarikan maghnet yang sangat dan kuat tiba-tiba
saja aku sudah berada di samping perempuan itu.
“hei...” ucap ku tiba-tiba
Dengan tatapan aneh perempuan itu melirikku, mungkin ia kaget bercampur
bingung melihat seorang laki-laki yang tadi hanya mengguman
saat ia tanya, sekarang tiba-tiba saja muncul disampingnya.
“hei juga...” balasnya dengan nada sedikit aneh
“emm...maaf ya atas yang tadi..” kataku sambil menggaruk punggung
leherku yang tidak gatal.
“yang tadi..?”
“iya...kejadian di dalam tadi itu...”
“oh...itu, nggak papa kok”
Beberapa saat tak ada ucapan yang keluar dari kami berdua, seperti
terjebak dalam kondisi yang aneh dan ganjil, kami hanya saling pandang dengan
tatapan bingung yang aneh.
Saat mata ini melihat dengan jelas matanya yang bulat, hidungnya
yang mungil, bibirnya yang tipis raga ini seperti lumpuh oleh kecantikan paras
wajahnya. Mata ini seperti tak mau berhenti memandang dan ingin terus
memandangnya
“emm....aku pergi dulu ya” ucapnya tiba-tiba membuyarkan lamunanku
“oh...iya...” balasku tergagap.
Dengan langkah yang agak kaku iapun berbalik hendak pergi. ada yang aneh dengan hati ini, seperti ada sesuatu
yang hilang ketika ia hendak pergi
“hei...! tunggu..!”
Iapun berbalik menatapku, aku melihat ada sedikit garis senyum
tersungging dari bibirnya yang tipis.
“iya...ada apa..? balasnya
Tanpa pikir panjang aku langsung menghampirinya dan mengulurkan
tangan.
“aku andi...,perkenalkan namaku andi” kata ku dengan senyum yang
aneh
Tak lama kemudian iapun membalas uluran tangan ku
“aku rara..” katanya sambil tersenyam yang tak kalah anehnya dengan
ku.
“emm.. boleh minta nomor telefonnya?” kataku ragu
“boleh...catat ya..”
Akupun menggambil handpone
dan mencatat nomor yang ia berikan.
*
085 xxx xxx xxx nomor inilah yang ia berikan kepadaku kemarin malam.
Aku hanya memandangnya bingung. Tak tahu apa yang harus aku perbuat, lama aku
hanya memandang saja dan membayangkan
apa yang akan lakukan dengan nomot itu.
“ANDIII....!!! UDAH MALAM..., JANGAN NGELAMUN TERUS...!!!”
Teriak ibuku dari dalam rumah membuyarkan lamunanku
“iya buu...”aku menimpali
“ayo makan dulu...makan malamnya sudah ibu siapkan”
Akupun beranjak masuk rumah menghampiri ibuku dan langsung
memeluknya dari belakang.
“heh...kenapasi kamu ini..dari kemaren kamu tu bertingkah aneh,
kadang senyum-senyum-sendiri, kamu lagi sakit ya?”
“aku gak kenapa-kenapa kok bu”sahut ku
“atau jangan jangan kamu lagi jatuh cinta ya...?” goda ibuku.
“apaan si buk...nggak kok..” jawabku sambil tersenyum.
“ayo...ngaku aja. Ibu itu tahu kalau kamu itu lagi jatuh cintakan..?”
“ah sudahlah bu...ayo makan...tu kasihan bapak udah nungguin..”
Jatuh cinta?...apa mungkin ini yang aku rasakan sekarang. Apa ini
ya yang namanya sedang jatuh cinta, ah entahlah..
COMMENTS